Provinsi Jawa Timur
- Kabupaten Bangkalan
- Kabupaten Banyuwangi
- Kabupaten Blitar
- Kabupaten Bojonegoro
- Kabupaten Bondowoso
- Kabupaten Gresik
- Kabupaten Jember
- Kabupaten Jombang
- Kabupaten Kediri
- Kabupaten Lamongan
- Kabupaten Lumajang
- Kabupaten Madiun
- Kabupaten Magetan
- Kabupaten Malang
- Kabupaten Mojokerto
- Kabupaten Nganjuk
- Kabupaten Ngawi
- Kabupaten Pacitan
- Kabupaten Pamekasan
- Kabupaten Pasuruan
- Kabupaten Ponorogo
- Kabupaten Probolinggo
- Kabupaten Sampang
- Kabupaten Sidoarjo
- Kabupaten Situbondo
- Kabupaten Sumenep
- Kabupaten Trenggalek
- Kabupaten Tuban
- Kabupaten Tulungagung
- Kota Batu
- Kota Blitar
- Kota Kediri
- Kota Madiun
- Kota Malang
- Kota Mojokerto
- Kota Pasuruan
- Kota Probolinggo
- Kota Surabaya
Nama Resmi : Kota Madiun
Ibukota : Madiun
Tanggal berdiri :20 Juni 1918
Walikota : Drs.H.Maidi,SH,MM,M.Pd
Wakil Walikota : Inda Raya A.M.S,SE,MIB
Luas Wilayah : 65.68 km2
Jumlah Penduduk : 170.964 jiwa 2010
Wilayah Administrasi : Kecamatan : 3
Kelurahan : 27
Alamat Kantor : Jl. Pahlawan No.37, Madiun Lor, Madiun, Kota Madiun, Jawa Timur 63122
T : (0351) 457331
F :
W : www.madiunkota.go.id
Kota Madiun terdiri atas 3 kecamatan:
Kecamatan Kartoharjo
Kecamatan Manguharjo
Kecamatan Taman
Sejarah
Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111° BT - 112° BT dan 7° LS - 8° LS dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun di sebelah utara, sebelah selatan dengan Kecamatan Geger, sebelah timur dengan Kecamatan Wungu, dan sebelah barat dengan Kabupaten Magetan. Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah Barat. Kali Bengawan Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.
Wilayah Kota Madiun mempunyai luas 33,23 Km² terbagi menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Manguharjo, Kecamatan Taman, dan Kecamatan Kartoharjo. Dengan luas masing-masing Kecamatan Manguharjo 12,54 Km², Kecamatan Taman 13,46 Km²,dan Kecamatan Kartoharjo 11,73 Km². Masing-masing kecamatan tersebut terdiri atas 9 kelurahan sehingga semuanya terdapat 27 kelurahan di Kota Madiun.
Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 meter dari permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah di selatan. Rentang temperatur udara antara 20 °C hingga 35 °C. Rata-rata curah hujan Kota Madiun turun dari 210 mm pada tahun 2006 menjadi 162 mm pada tahun 2007. Rata-rata curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan di awal tahun dan akhir tahun, sedangkan rata-rata curah hujan rendah terjadi pada pertengahan tahun.
Demografi
• Suku bangsa
Jawa, Tionghoa, Arab, dll
• Agama
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dll
• Bahasa
Indonesia, Jawa, Tionghoa, Arab, dll
Geografi
Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111° BT - 112° BT dan 7° LS - 8° LS dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Geger di sebelah selatan, sebelah timur dengan Kecamatan Wungu, dan sebelah barat dengan Kabupaten Magetan.[1] Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah Barat. Bengawan Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.
Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 meter dari permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah di selatan. Rentang temperatur udara antara 20 °C hingga 35 °C.[1] Rata-rata curah hujan Kota Madiun turun dari 210 mm pada tahun 2006 menjadi 162 mm pada tahun 2007. Rata-rata curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan di awal tahun dan akhir tahun, sedangkan rata-rata curah hujan rendah terjadi pada pertengahan tahun.[2]
Ekonomi
Stasiun Madiun merupakan stasiun terbesar dan tertua ketiga di Jawa Timur.
Bus Sumber Kencono sedang berhenti di Terminal Purbaya, Madiun.
Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2006 tercatat sebesar Rp 937 miliar[8], sedangkan atas Harga Bsebesar Rp 1,687 triliun[9]. Dengan jumlah penduduk mencapai 198.745 jiwa (per 2006), pendapatan per kapita rata-rata mencapai Rp 8,4 juta per tahun jika didasari PDRB atas Harga Berlaku.
Kekuatan anggaran pemerintah kota madiun (APBD) pada 2007 mencapai Rp 854 miliar, di mana Rp 87 miliar untuk belanja publik. Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, APBD per kapita mencapai Rp900 ribu per tahun.
Posisinya yang cukup strategis menjadikan Madiun berada di jalur utama Surabaya-Yogyakarta. Kota ini juga menjadi persimpangan jalur menuju Ponorogo dan Pacitan ke arah selatan. Akan direncanakan oleh pemerintah Jawa Timur untuk membangun jalan bebas hambatan dari Kota Surakarta (Tanpa lewat Kota Sragen dan Ngawi) lurus ke barat laut sampai Maospati, Magetan kemudian di teruskan sampai Kota Madiun dan di teruskan lurus ke timur laut melewati Kota Nganjuk sampai di Waru, Sidoarjo (Berhubung dengan Tol Surabaya-Gempol), hal ini bertujuan untuk membangun Kota Madiun sebagai kota metropolitan atau kota singgah yang diharapkan dapat membantu permasalahan Kota Surabaya. Oleh karena itu, Kota Madiun ditetapkan sebagai wilayah hinterland atau pusat ekonomi untuk daerah sekitarnya dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (Perda No 6/2007).
Selama periode 2003-2008, sektor-sektor primer mengalami penaikan dari 2,61% menjadi 3,18%. Sektor sekunder (industri) juga mengalami penaikan dari 40% menuju 59%. Sektor tersier meningkat dari 57,32% menjadi 58,45%, yang semakin menegaskan arah pertumbuhan Kota Madiun sebagai pusat perdagangan untuk daerah Jawa Timur.[butuh rujukan]
Sebagai pusat perekonomian Jatim sebelah barat[butuh rujukan], angkutan antarkota dilayani oleh Bus dan kereta api. Angkutan bus dilayani di Terminal Purboyo dan Terminal Te'an. Madiun dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Stasiun Madiun merupakan stasiun terbesar ketiga di kawasan Jawa Timur setelah stasiun Surabaya Kota dan Malang Kota Lama sekaligus stasiun tertua ketiga juga, dan terdapat pusat industri kereta api Indonesia (PT INKA).
Persentase penduduk miskin di Kota Madiun jauh lebih rendah dibandingkan dengan persentase penduduk miskin di Jawa Timur.[butuh rujukan] Sejak terjadi penurunan persentase penduduk miskin pada tahun 2004 di Kota Madiun yaitu dari 7,9 menjadi 7,1 selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya persentase penduduk miskin selalu mengalami penurunan seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Tahun 2005 penduduk miskin Kota Madiun turun 2,74 persen dari tahun 2004 disaat penduduk miskin di Jawa Timur naik sebesar 3,44 persen. Kemudian turun secara sangat signifikan pada tahun 2006 menjadi 6,32 dan tahun 2007 menjadi 5,49 persen.
Pusat Perbelanjaan
Plaza Madiun, Jl. Pahlawan
Plaza Lawu (sebelumnya bernama Pasaraya Sri Ratu), Jl. Pahlawan
Timbul Jaya Plaza, Jl. Pahlawan
Presiden Plaza, Jl. Aloon-Aloon Timur, Jl. Jenderal Sudirman
Carrefour Madiun, Jl. S. Parman
Suncity Mall Madiun, Jl. S. Parman
Samudra Supermarket & Department Store, Jl. Pahlawan
Madiun Royal Square (MARS), Jl. Biliton
Pusat Gadget, Smartphone dan Accessories, Sepanjang Jl. Dr. Soetomo
Pusat Laptop, Gadget & Komputer (Maju Hardware), Jl. Pahlawan
Pasar Besar Kota Madiun, Jl. Jenderal Sudirman
Pasar Besi Joyo, Jl. Slamet Riyadi
Pasar Sleko, Jl. Trunojoyo
Pasar Logam Jaya, Jl. Imam Bonjol
Pasar Ikan Putra, Jl. Pelita Tama
Pasar Kotak Srijaya, Jl. Diponegoro
Pasar Burung Srijaya, Jl. Pelita Tama
Pasar Sukoasri, Jl. Mangun Karya
Pasar Kawak, Jl. Kutai
Pasar Kojo, Jl. Setia Budi Timur
Pasar Spoor, Jl. Pahlawan
Pasar Mojorejo, Jl. Mastrip
Pasar Puntuk (Pasar Barang Bekas), Jl. Puntuk
Pasar Manisrejo, Jl. Tanjung Raya
Pasar Manguharjo, Jl. Urip Sumoharjo
Pasar Patihan, Jl. Candi Boko IV
Pasar Winongo, Jl. Minak Kuncar
Pasar Bunga Madiun, Jl. Larasati (Belakang GOR Wilis)
Pasar Sonokeling (Pancasila), Jl. Mayjen Sungkono
Pasar Josenan, Jl. Cokrobasonto
Pasar Telon, Jl. Kemuning
Industri
Kota Madiun juga dikenal sebagai Kota Industri karena memiliki industri sebagai berikut:
Industri Kereta Api (PT INKA)[10]
Industri UMKM
Industri Baja (PT Hari Jaya Utama)
Industri Mebel Jepara
Industri Sepatu Alvero
Industri Tas
Industri Makanan Ringan
Industri Pabrik Rokok
Industri Mesin UKM